KONSEP DASAR STRATEGI DAN
PERUMUSAN STRATEGI
DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN STRATEGI
A. KONSEP DASAR STRATEGI
Berbagai definisi tentang ”strategi”
telah banyak disampaikan oleh para ahli, seperti halnya Barry (1986), yang
menyatakan ”strategy as a plan
of what an organization intends to be in the future and how it will get there”
, yang memiliki sebuah pengertian strategi adalah rencana tentang apa yang
ingin dicapai atau hendak menjadi apa suatu organisasi di masa depan (arah), dan bagaimana cara mencapai
keadaan yang diinginkan tersebut (rute).
Lain halnya itu, Bateman menyatakan
”a strategy is a pattern of action and
resource allocation designed to achieve the goals of organization”, yang artinya strategi adalah pola tindakan dan
alokasi sumber daya yang dirancang untuk mencapai tujuan organisasi.
Sebenarnya, selain kedua pendapat
tersebut ”strategi” ternyata memiliki
banyak definisi. Namun untuk memperjelas definisi tentang strategi tersebut,
strategi perlu dibedakan dengan taktik.
Strategi adalah cara – cara untuk mencapai tujuan jangka panjang;
sedangkan taktik adalah cara – cara untuk mencapai tujuan jangka pendek.
Berdasarkan tinjauan terhadap
pendapat pakar-pakar manajemen strategi, proses yang paling krusial dalam
sebuah perumusan strategi adalah pada saat merumuskan alternatif dan menentukan
pilihan tujuan atau cara. Artinya, strategi yang baik harus dihasilkan dari
pemilihan terhadap sekian alternatif yang ada. Alternatif yang disediakan
sebelum dipilih sebagai strategi, seharusnya lebih dari satu pilihan.
Dengan demikian, menurut Tedjo Tripomo (2005) ”strategi adalah
pilihan tentang apa yang ingin dicapai oleh organisasi di masa depan (arah),
dan bagaimana cara mencapai keadaan yang diinginkan tersebut (rute)” atau
dengan kata lain strategi adalah pilihan arah dan rute. Perumusan strategi yang baik akan memberikan gambaran pola tindakan
utama dan pola keputusan yang dipilih untuk mewujudkan tujuan organisasi,
misalnya perusahaan yang memilih strategi unggul di harga, akan memiliki pola
tertentu pada saat menetapkan produk, harga, lokasi outlet, cara promosi, cara
produksi, dll. Pola yang dimaksudkan tersebut memberikan warna terhadap
strategi yang dipilih.
B. KONSEP DASAR PERUMUSAN STRATEGI
Sebuah organisasi, perusahaan
ataupun lembaga pemerintahan umumnya memiliki 2 (dua) alasan pokok dalam
melakukan kepentingan perumusan strategi, yaitu karena adanya 2 faktor, yaitu
: (1) permasalahan dan (2) keinginan.
Hadirnya permasalahan-permasalahan
kritis pada sebuah organisasi, perusahaan atau lembaga-lembaga pemerintahan,
memunculkan sebuah kebutuhan untuk melakukan sebuah perumusan strategi. Jadi dalam hal ini strategi dirumuskan oleh
organisasi, perusahaan atau lembaga – lembaga pemerintahan dalam rangka
mengatasi permasalahan kritis yang muncul pada lingkungannya, baik internal
maupun eksternal. Beberapa permasalahan
kritis tersebut antara lain : (1) keberadaan sumber daya dan sumber dana yang
terbatas, (2) tingkat persaingan dengan kompetitor yang sangat tajam, (3)
tuntutan perubahan lingkungan yang demikian dahsyat, (4) adanya kesalahan
rancangan strategis pada masa lalu, dll.
Semua permasalahan – permasalahan kritis ini, akan memberikan warna
masing-masing dalam proses perumusan strategis.
Pada lain pihak, perumusan strategi
karena didorong oleh keinginan
organisasi untuk mencapai kondisi atau keadaan tertentu dari organisasi,
perusahaan atau lembaga pemerintahan.
Dengan demikian, penetapan kebutuhan sumber daya, permasalahan kritis
dan strategi untuk mengatasinya akan ditentukan kemudian setelah kondisi atau
keadaan organisasi di masa depan dapat digambarkan. Situasi seperti ini
biasanya cenderung terjadi pada
organisasi, perusahaan atau lembaga pemerintahan yang tidak sedang menghadapi
permasalahan serius atau memiliki keberadaan sumber daya yang berlebih.
Beberapa manfaat yang dapat
dirasakan dengan melakukan perumusan strategi, yaitu (1) Dapat mendorong
terjadinya pemahaman lebih dalam terhadap situasi atau keadaan, (2) Dapat
mengatasi konflik karena arah atau terjadinya pengembangan yang tidak jelas,
(3) Dapat terjadi pendayagunaan dan alokasi sumber daya yang terbatas, (4) Agar
memiliki peluang dalam memenangkan kompetisi, dan (5) Agar mampu mencapai
keinginan dan memecahkan permasalahan besar.
Pertama, dengan melakukan perumusan
strategi, ada dorongan untuk melakukan proses pemahaman tentang situasi atau
keadaan yang bakal terjadi pada masa depan, yang dapat memberikan pengaruh
terhadap jalannya organisasi, perusahaan
atau lembaga pemerintahan. Dengan
demikian, diharapkan adanya sikap yang lebih responsif terhadap
perubahan–perubahan yang akan terjadi, karena adanya pendeteksian permasalahan
pada tahap-tahap awal sebelum proses kejadian berlangsung.
Kedua, konflik dalam organisasi,
perusahaan dan lembaga pemerintahan dapat terjadi karena para anggota
organisasi, perusahaan atau lembaga pemerintahan tidak atau belum mengetahui,
mengerti, memahami ataupun menyepakati kondisi atau keadaan masa depan yang
ingin dicapai atau bagaimana cara untuk mencapai kondisi atau keadaan masa
depan organisasi, perusahaan atau lembaga pemerintahan tersebut. Ketidakjelasan
arah, menyebabkan keputusan kinerja
kepemimpinan organisasi, perusahaan atau
lembaga pemerintahan sulit diukur atau dinilai secara obyektif. Dengan hadirnya sebuah strategi yang baik,
akan dapat digunakan sebagai media sosialisasi, komunikasi dan koordinasi karena
hubungan antara latar belakang, maksud, dan tujuan dan strategi pencapain yang
diputuskan dapat disampaikan secara lebih jelas kepada semua pihak.
Ketiga, ketersediaan sumber daya dan
sumber dana dalam sebuah
organisasi, perusahaan atau lembaga
pemerintahan, sering menjadi pemicu terjadinya konflik antar anggota, antar
unit, antar komponen yang ada di dalamnya. Perumusan strategi berguna untuk
menggalang ketersediaan berbagai sumber daya dan sumber dana yang ada, sehingga
dapat lebih diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi, perusahaan atau lembaga
pemerintahan. Dengan perumusan strategi
penetapan skala prioritas dalam pencapaian tujuan dapat lebih mudah
dilakukan. Karena harus dipertimbangkan,
bahwa keterbatasan sumber daya dan sumber dana, mengakibatkan semua alternatif
kebutuhan atau keinginan dapat dipenuhi, sehingga harus senantiasa adanya
penetapan skala prioritas dalam
organisasi, perusahaan atau lembaga pemerintahan.
Keempat,
untuk dapat bertahan dalam situasi persaingan yang demikian ketat, maka
perumusan strategi menjadi kata kunci yang sangat penting untuk diperhatikan.
Perumusan strategi dapat mengatur bagaimana cara mencapai kemenangan dalam
proses persaingan untuk mendapatkan kepercayaan, pasar, sumber daya dan sumber
dana, posisi dan kekuasaan.
Kelima,
dengan perumusan strategi organisasi dapat lebih memusatkan perhatian terhadap
penyelesaian permasalahan atau pencapaian keinginan organisasi yang paling
kritis atau memiliki skala prioritas yang tertinggi. Dengan perumusan strategi,
keberadaan sumber daya dan sumber dana yang terbatas, dapat dikelola secara
sistematis dengan melakukan upaya dengan melakukan sinergitas antara pemecahan permasalahan yang kritis dan pencapaian keinginan dengan prioritas
tertinggi dalam organisasi, perusahaan atau lembaga pemerintahan.
DAFTAR PUSTAKA
Fattah, Nanang. Landasan Manajemen Pendidikan, Remaja
Rosda Karya,
Bandung, 1996.
Kydd,
Lesley, dkk. Professional Development for
Educational Management,
Grasindo,
Jakarta,
2004.
Leo
Agustino, Politik dan Kebijakan Publik, Bandung,
AIPI Bandung – Puslit
KP2W Lemlit Unpad, 2006.
Moekijat,
Dasar-Dasar Motivasi, Bandung, Pionir Jaya,
2002.
Syafarudin. Manajemen
Mutu Terpadu Dalam Pendidikan, Grasindo,
Jakarta,
2002.
Safira,Triantoro.
Kepemimpinan, Graha Ilmu, Yogjakarta,
2004.
Tripomo, Tedjo,
dkk. Manajemen Strategi, Rekayasa
Sains, Bandung, 2005.
Umar, Husien. Strategic Management in Action,
Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar