Pembangunan
bidang pendidikan di Jawa Barat ditujukan untuk mewujudkan sumber daya
manusia Jawa Barat yang berkualitas, produktif dan berdaya saing, melalui serangkaian program-program pembangunan yang telah diimplementasikan pada periode tahun 2008-2013, sebagai berikut:
A. KATEGORI PROGRAM
1)
Pendidikan Non formal, dengan sasaran sebagai berikut:
1. Meningkatnya Angka Melek Huruf (AMH).
2. Meningkatnya
Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Non Formal.
3. Meningkatnya
jumlah lembaga penyelenggara PAUD.
4. Meningkatnya
jumlah tenaga pendidik dan kependidikan PAUD.
5. Meningkatnya
Angka Partisipasi Program Paket B.
6. Meningkatnya
Angka Partisipasi Program Paket C.
7. Meningkatnya
jumlah dan kualitas Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
8.Meningkatnya
Kegiatan Pendidikan Keterampilan Berbasis Potensi Lokal bagi Masyarakat.
Pendidikan Berbasis Masyarakat |
2) Penuntasan
Wajib Belajar Sembilan Tahun, dengan sasaran :
1. Meningkatnya Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI
Sederajat.
2. Meningkatnya APK SMP/MTs Sederajat.
3. Meningkatnya APM SMP/MTs Sederajat.
4. Meningkatnya angka melanjutkan SD/MI ke SMP/MTs.
5. Meningkatnya pelayanan pendidikan di daerah khusus.
6. Terselenggaranya SD dan SMP unggulan percontohan bertaraf
internasional.
7. Meningkatnya jumlah dan kualitas Sekolah Bertaraf
Internasional (SBI) jenjang SD dan SMP.
8. Meningkatnya jumlah dan kualitas Sekolah Berstandar
Nasional (SSN) jenjang SD dan SMP.
9.Terselenggaranya fasilitasi pembinaan dan pengembangan
pendidikan, untuk mewujudkan siswa berbudi pekerti, memiliki keseimbangan
kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual, serta mampu mengembangkan dan
memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
10. Meningkatnya daya tampung SMP/MTs.
11. Meningkatnya daya tampung SMP Terbuka, SD-SMP satu atap.
12. Terlaksananya fasilitasi penyediaan buku teks pelajaran
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
3) Pendidikan
Menengah dan Tinggi, dengan sasaran :
1. Terbangunnya SMA dan SMK unggulan percontohan bertaraf internasional.
2. Meningkatnya jumlah dan kualitas Sekolah Bertaraf
Internasional (SBI) jenjang SMA dan SMK.
3. Meningkatnya jumlah dan kualitas Sekolah Berstandar
Nasional (SSN) jenjang SMA dan SMK.
4. Tercapainya rasio SMK : SMA = 60:40.
5. Meningkatnya Relevansi dan Daya Saing Lulusan Siswa SMK.
6. Terlaksananya sinkronisasi
kegiatan perguruan tinggi dan lembaga riset dengan kegiatan pemerintah, secara
melembaga, dalam upaya membangun Jawa Barat.
7. Terselenggaranya fasilitasi pembinaan dan pengembangan
pendidikan, untuk mewujudkan siswa dan mahasiswa berbudi pekerti, memiliki
keseimbangan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual, serta mampu
mengembangkan dan memanfaatkan IPTEK.
8. Meningkatnya daya tampung SMA/SMK/MA.
9. Meningkatnya fasilitasi penyediaan sumber dan media belajar
SMA/SMK.
10. Meningkatnya kompetensi SDM SSN dan SBI SMA/SMK.
11. Meningkatnya Angka
Melanjutkan ke Perguruan Tinggi dan penataan serta pengembangan kawasan
pendidikan tinggi.
4) Pendidikan
Luar Biasa, dengan sasaran:
1.
Meningkatnya Pendidikan Khusus (PK) dan
Pendidikan Layanan Khusus (PLK).
2.
Meningkatnya Mutu Penyelenggaraan PK dan PLK.
3.
Meningkatnya
Kompetensi Guru PK dan PLK.
5) Manajemen
Pelayanan Pendidikan, dengan sasaran:
1.
Meningkatnya
jumlah sekolah terakreditasi.
2. Meningkatnya
pemahaman penyelenggaraan pendidikan tentang Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
3.
Meningkatnya
wawasan pendidik tentang kurikulum.
4.
Meningkatnya
pelayanan terhadap data/informasi.
5. Meningkatnya
mutu pelaksanaan Ujian Nasional/Ujian Sekolah Berstandar Nasional (UN/USBN).
6.
Meningkatnya
peran dan kualitas pelayanan perpustakaan sekolah.
7.
Meningkatnya
jumlah anggaran insentif guru.
8.
Meningkatnya
jumlah guru berkualifikasi S1.
9.
Meningkatnya
jumlah guru yang tersertifikasi.
Penyelenggaraan Pameran EPITECH-7 (Kota Cirebon, 2012) Wujud Layanan Informasi Pendidikan Kepada Masyarakat
B. KAJIAN CAPAIAN KINERJA
Kajian terhadap capaian Bidang Pendidikan untuk
indikator Angka Melek Huruf (AMH) pada tahun 2012 sebesar 96,97%, pada tahun
2008 sebesar 95,53% (LKPJ 2008), sedangkan tahun 2007 sebagai tahun dasar
perhitungan/baseline adalah sebesar
95,32% (LKPJ 2007). Dengan demikian terjadi peningkatan capaian AMH tahun 2012
terhadap tahun 2007 sebesar 1,65%.
Tahun 2012 APK SD/MI sebesar
119,31%, SMP/MTs 94,55%, SMA/SMK/MA 67,78%, dan Perguruan Tinggi (PT) 15,19%. Tahun 2008 capaian APK SD/MI sebesar 116,74%, SMP/MTs
88,90%, dan SMA/SMK/MA 51,83%, sedangkan
tahun 2007 capaian APK SD/MI sebesar 108,90%, SMP/MTs 84,64%, SMA/SMK/MA 49,32%.
Dengan demikian capaian APK tahun 2012 terhadap tahun 2007 terjadi peningkatan
sebesar 10,41% untuk APK SD/MI, 9,91% untuk SMP/MTs, 18,46% dan untuk SMA/SMK/MA.
Capaian Rata-rata Lama Sekolah
(RLS) pada tahun 2012 sebesar 8,15 tahun (angka perkiraan BPS Jabar, 6 Maret
2013), tahun 2008 sebesar 7,50 tahun (LKPJ 2008), sedangkan capaian RLS tahun
2007 sebesar 7,50 tahun (LKPJ 2007). Dengan demikian capaian RLS tahun 2012
terhadap tahun 2007 terjadi peningkatan sebesar 0,65 tahun.
Peningkatan indikator pada
Bidang Pendidikan tersebut sebagai upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat
melalui:
1) Pembangunan ruang kelas baru (RKB) SMP/MTs dan SMA/MA/SMK dari
tahun 2011-2012 sebanyak 11.026 ruang kelas tersebar di seluruh Kabupaten/Kota,
rehabilitasi ruang kelas dalam kurun waktu 2008-2012 melalui role sharing sebesar Rp. 400 milyar,
pemberian peralatan penunjang proses pembelajaran dan pengadaan 30 juta lebih
eksemplar buku pegangan siswa dan pengayaan, serta peralatan untuk proses
pembelajaran;
2) Peningkatan keterjangkauan pembiayaan pendidikan, melalui
pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Provinsi selama tahun 2009-2012
dengan total anggaran sebesar Rp. 2,06 triliun lebih;
3) Peningkatan kualitas pendidikan dengan peningkatan kualifikasi dan
kesejahteraan guru PNS, guru non PNS dan guru bantu negeri/swasta daerah
terpencil perbatasan dari tahun 2008-2012 sebesar Rp. 264,57 milyar; dan
4) Peningkatan kesetaraan pelayanan pendidikan dengan pemberian
Beasiswa BAGUS bagi siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) dari tahun 2010-2012
sebanyak 58.000 siswa;
5) Pemberian aneka beasiswa bagi siswa SMA/SMK dan Mahasiswa dari
tahun 2009-2012 sebanyak 46.216 siswa,
6) Bantuan Khusus Siswa Miskin (BKSM) bagi SMA/SMK Swasta se-Jawa
Barat dan program kesetaraan Paket B dan Paket C serta keaksaraan fungsional,
7) Pemberian stimulan atau insentif guru Madrasah Diniyah dari tahun
2009-2012 sebesar Rp. 37,8 milyar dengan jumlah penerima sebanyak 31.500 orang
guru;
8) Dukungan program perpustakaan sekolah, pesantren, dan desa; serta
pembangunan Gedung Perpustakaan Umum Pemerintah Provinsi Jawa Barat bertaraf
internasional.
C. REKOMENDASI TERHADAP KEBIJAKAN/PROGRAM KE DEPAN
Berdasarkan capaian Bidang Pendidikan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat kurun waktu 2008-2013, direncanakan antara lain
program kerja sebagai berikut:
1) Melanjutkan
kebijakan Jabar Bebas Biaya dan
Bebas Putus Jenjang Pendidikan Dasar dan mewujudkan kebijakan Jabar Bebas Biaya dan Bebas Putus Jenjang
Menengah dalam rangka penuntasan Wajar dua belas tahun
atau pendidikan menengah universal pada tahun 2020.
Selain itu membantu lulusan
SMA/SMK/MA untuk memiliki peluang melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi;
2) Bersama
seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota dengan dukungan dari Pemerintah,
menyelenggarakan, secara serempak dan menyeluruh, Pendidikan Paket B/Paket C
atau Program SMP/SMK khusus untuk IPM di Jawa Barat, dengan permohonan izin
khusus kepada Mendiknas Republik Indonesia.
Program khusus dimaksud memiliki
target siswa masyarakat Jawa Barat usia 15 tahun ke atas untuk
mempercepat peningkatan Rata-rata Lama Sekolah (RLS);
3) Meningkatkan
Rintisan Sekolah Standar Nasional (RSSN) dan Sekolah Standar Nasional (SSN)
jenjang pendidikan dasar dan menengah yang berkualitas;
4) Meningkatkan
Kompetensi, Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta meningkatkan
Pemerataan dan Mutu Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK-PLK);
5) Melanjutkan
peningkatan aksesibilitas dan mutu Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan
Nonformal dan Informal dengan menyiapkan peserta didik dengan asupan makanan
dan minuman bergizi baik melalui kerjasama dengan usaha masyarakat setempat;
6) Meningkatkan
sarana dan prasarana pendidikan dasar dan menengah secara komprehensif dengan
layanan kesehatan dan layanan transportasi anak sekolah pada kawasan industri,
kawasan pariwisata dan kawasan pertanian serta kawasan lintas perbatasan
kabupaten/kota.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar