Dinas Pendidikan Jawa Barat

Dinas Pendidikan Jawa Barat

Kamis, 05 Desember 2013

KAJIAN KINERJA PEMBANGUNAN PENDIDIKAN JAWA BARAT 2008-2013


Pembangunan bidang pendidikan di Jawa Barat ditujukan untuk mewujudkan sumber daya manusia Jawa Barat yang berkualitas, produktif dan berdaya saing, melalui serangkaian program-program pembangunan yang telah diimplementasikan pada periode tahun 2008-2013, sebagai berikut:

A. KATEGORI PROGRAM 

1)  Pendidikan Non formal, dengan sasaran sebagai berikut:
1.  Meningkatnya Angka Melek Huruf (AMH).
2. Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Non Formal.
3.  Meningkatnya jumlah lembaga penyelenggara PAUD.
4.  Meningkatnya jumlah tenaga pendidik dan kependidikan PAUD.
5.  Meningkatnya Angka Partisipasi Program Paket B.
6.  Meningkatnya Angka Partisipasi Program Paket C.
7.  Meningkatnya jumlah dan kualitas Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
8.Meningkatnya Kegiatan Pendidikan Keterampilan Berbasis Potensi Lokal bagi Masyarakat.

Pendidikan Berbasis Masyarakat

2)  Penuntasan Wajib Belajar Sembilan Tahun,  dengan sasaran :
1.  Meningkatnya Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI Sederajat.
2.  Meningkatnya APK SMP/MTs Sederajat.
3.  Meningkatnya APM SMP/MTs Sederajat.
4.  Meningkatnya angka melanjutkan SD/MI ke SMP/MTs.
5.  Meningkatnya pelayanan pendidikan di daerah khusus.
6.  Terselenggaranya SD dan SMP unggulan percontohan bertaraf internasional.
7.  Meningkatnya jumlah dan kualitas Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) jenjang SD dan SMP.
8.  Meningkatnya jumlah dan kualitas Sekolah Berstandar Nasional (SSN) jenjang SD dan SMP.
9.Terselenggaranya fasilitasi pembinaan dan pengembangan pendidikan, untuk mewujudkan siswa berbudi pekerti, memiliki keseimbangan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual, serta mampu mengembangkan dan memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
10.   Meningkatnya daya tampung SMP/MTs.
11.   Meningkatnya daya tampung SMP Terbuka, SD-SMP satu atap.
12. Terlaksananya fasilitasi penyediaan buku teks pelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
 
Penyelenggaraan Olimpiade IPTEK Untuk Menuju Pendidikan Standar Internasional

 
3)  Pendidikan Menengah dan Tinggi, dengan sasaran :
1.    Terbangunnya SMA dan SMK unggulan percontohan bertaraf internasional.
2.    Meningkatnya jumlah dan kualitas Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) jenjang SMA dan SMK.
3.    Meningkatnya jumlah dan kualitas Sekolah Berstandar Nasional (SSN) jenjang SMA dan SMK.
4.    Tercapainya rasio SMK : SMA = 60:40.
5.    Meningkatnya Relevansi dan Daya Saing Lulusan Siswa SMK.
6. Terlaksananya sinkronisasi kegiatan perguruan tinggi dan lembaga riset dengan kegiatan pemerintah, secara melembaga, dalam upaya membangun Jawa Barat.
7. Terselenggaranya fasilitasi pembinaan dan pengembangan pendidikan, untuk mewujudkan siswa dan mahasiswa berbudi pekerti, memiliki keseimbangan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual, serta mampu mengembangkan dan memanfaatkan IPTEK.
8.    Meningkatnya daya tampung SMA/SMK/MA.
9.    Meningkatnya fasilitasi penyediaan sumber dan media belajar SMA/SMK.
10. Meningkatnya kompetensi SDM SSN dan SBI SMA/SMK.
11. Meningkatnya Angka Melanjutkan ke Perguruan Tinggi dan penataan serta pengembangan kawasan pendidikan tinggi.

 
SMK Yang Kreatif  Dan Inovatif Sebagai Bagian Dari Pendidikan Menengah

4)  Pendidikan Luar Biasa,  dengan sasaran:
1.    Meningkatnya Pendidikan Khusus (PK) dan Pendidikan Layanan Khusus (PLK).
2.    Meningkatnya Mutu Penyelenggaraan PK dan PLK.
3.    Meningkatnya Kompetensi Guru PK dan PLK.

 
Penghargaan Gubernur Jawa Barat Kepada Guru PLB Berprestasi

5)  Manajemen Pelayanan Pendidikan, dengan sasaran:
1.      Meningkatnya jumlah sekolah terakreditasi.
2.     Meningkatnya pemahaman penyelenggaraan pendidikan tentang Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
3.      Meningkatnya wawasan pendidik tentang kurikulum.
4.      Meningkatnya pelayanan terhadap data/informasi.
5.  Meningkatnya mutu pelaksanaan Ujian Nasional/Ujian Sekolah Berstandar Nasional (UN/USBN).
6.      Meningkatnya peran dan kualitas pelayanan perpustakaan sekolah.
7.      Meningkatnya jumlah anggaran insentif guru.
8.      Meningkatnya jumlah guru berkualifikasi S1.
9.      Meningkatnya jumlah guru yang tersertifikasi.


Penyelenggaraan Pameran EPITECH-7 (Kota Cirebon, 2012) Wujud Layanan Informasi Pendidikan Kepada Masyarakat


B.  KAJIAN CAPAIAN KINERJA 

Kajian terhadap capaian Bidang Pendidikan untuk indikator Angka Melek Huruf (AMH) pada tahun 2012 sebesar 96,97%, pada tahun 2008 sebesar 95,53% (LKPJ 2008), sedangkan tahun 2007 sebagai tahun dasar perhitungan/baseline adalah sebesar 95,32% (LKPJ 2007). Dengan demikian terjadi peningkatan capaian AMH tahun 2012 terhadap tahun 2007 sebesar 1,65%.
Tahun 2012 APK SD/MI sebesar 119,31%, SMP/MTs 94,55%, SMA/SMK/MA 67,78%, dan Perguruan Tinggi (PT) 15,19%.  Tahun 2008 capaian APK SD/MI sebesar 116,74%, SMP/MTs 88,90%, dan SMA/SMK/MA  51,83%, sedangkan tahun 2007 capaian APK SD/MI sebesar 108,90%, SMP/MTs 84,64%, SMA/SMK/MA 49,32%. Dengan demikian capaian APK tahun 2012 terhadap tahun 2007 terjadi peningkatan sebesar 10,41% untuk APK SD/MI, 9,91%  untuk SMP/MTs, 18,46% dan untuk SMA/SMK/MA. 
Capaian Rata-rata Lama Sekolah (RLS) pada tahun 2012 sebesar 8,15 tahun (angka perkiraan BPS Jabar, 6 Maret 2013), tahun 2008 sebesar 7,50 tahun (LKPJ 2008), sedangkan capaian RLS tahun 2007 sebesar 7,50 tahun (LKPJ 2007). Dengan demikian capaian RLS tahun 2012 terhadap tahun 2007 terjadi peningkatan sebesar 0,65 tahun.
Peningkatan indikator pada Bidang Pendidikan tersebut sebagai upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui:
1)  Pembangunan ruang kelas baru (RKB) SMP/MTs dan SMA/MA/SMK dari tahun 2011-2012 sebanyak 11.026 ruang kelas tersebar di seluruh Kabupaten/Kota, rehabilitasi ruang kelas dalam kurun waktu 2008-2012 melalui role sharing sebesar Rp. 400 milyar, pemberian peralatan penunjang proses pembelajaran dan pengadaan 30 juta lebih eksemplar buku pegangan siswa dan pengayaan, serta peralatan untuk proses pembelajaran;
2)  Peningkatan keterjangkauan pembiayaan pendidikan, melalui pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Provinsi selama tahun 2009-2012 dengan total anggaran sebesar Rp. 2,06 triliun lebih;
3)      Peningkatan kualitas pendidikan dengan peningkatan kualifikasi dan kesejahteraan guru PNS, guru non PNS dan guru bantu negeri/swasta daerah terpencil perbatasan dari tahun 2008-2012 sebesar Rp. 264,57 milyar; dan
4)      Peningkatan kesetaraan pelayanan pendidikan dengan pemberian Beasiswa BAGUS bagi siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) dari tahun 2010-2012 sebanyak 58.000 siswa;
5)      Pemberian aneka beasiswa bagi siswa SMA/SMK dan Mahasiswa dari tahun 2009-2012 sebanyak 46.216 siswa,
6)     Bantuan Khusus Siswa Miskin (BKSM) bagi SMA/SMK Swasta se-Jawa Barat dan program kesetaraan Paket B dan Paket C serta keaksaraan fungsional,
7)      Pemberian stimulan atau insentif guru Madrasah Diniyah dari tahun 2009-2012 sebesar Rp. 37,8 milyar dengan jumlah penerima sebanyak 31.500 orang guru;
8)      Dukungan program perpustakaan sekolah, pesantren, dan desa; serta pembangunan Gedung Perpustakaan Umum Pemerintah Provinsi Jawa Barat bertaraf internasional.

C. REKOMENDASI TERHADAP KEBIJAKAN/PROGRAM KE DEPAN 
 
Berdasarkan capaian Bidang Pendidikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat kurun waktu 2008-2013, direncanakan antara lain program kerja sebagai berikut:
1)    Melanjutkan kebijakan Jabar Bebas Biaya dan Bebas Putus Jenjang Pendidikan Dasar dan mewujudkan kebijakan Jabar Bebas Biaya dan Bebas Putus Jenjang Menengah dalam rangka penuntasan Wajar dua belas tahun atau pendidikan menengah universal pada tahun 2020. Selain itu membantu lulusan SMA/SMK/MA untuk memiliki peluang melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi;
2)  Bersama seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota dengan dukungan dari Pemerintah, menyelenggarakan, secara serempak dan menyeluruh, Pendidikan Paket B/Paket C atau Program SMP/SMK khusus untuk IPM di Jawa Barat, dengan permohonan izin khusus kepada Mendiknas Republik Indonesia.  Program khusus dimaksud memiliki  target siswa masyarakat Jawa Barat usia 15 tahun ke atas untuk mempercepat peningkatan Rata-rata Lama Sekolah (RLS); 
3)    Meningkatkan Rintisan Sekolah Standar Nasional (RSSN) dan Sekolah Standar Nasional (SSN) jenjang pendidikan dasar dan menengah yang berkualitas;
4)  Meningkatkan Kompetensi, Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta meningkatkan Pemerataan dan Mutu Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK-PLK);
5)   Melanjutkan peningkatan aksesibilitas dan mutu Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Nonformal dan Informal dengan menyiapkan peserta didik dengan asupan makanan dan minuman bergizi baik melalui kerjasama dengan usaha masyarakat setempat;
6) Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan dasar dan menengah secara komprehensif dengan layanan kesehatan dan layanan transportasi anak sekolah pada kawasan industri, kawasan pariwisata dan kawasan pertanian serta kawasan lintas perbatasan kabupaten/kota.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar