Dinas Pendidikan Jawa Barat

Dinas Pendidikan Jawa Barat

Kamis, 12 Desember 2013

4 NILAI SEBAGAI LANDASAN FILOSOFI MENUJU PENDIDIKAN JAWA BARAT YANG MAJU




Ada 4 (mpat)  nilai yang  menjadi landasan filosofi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018,  menuju PENDIDIKAN JAWA BARAT YANG MAJU  yaitu : 
(1) Ikhlas, (2) Cerdas, (3) Tangkas, (4) dan Integritas (IC-TI).

Ikhlas adalah kesungguhan dan pengorbanan yang diberikan terhadap pelaksanaan tugas, tanggungjawab, dan kewajiban dalam bekerja atau belajar di lingkungan organisasi atau dinas dalam rangka pencapaian cita-cita masa depan, yang dilatarbelakangi oleh keimanan, ketaqwaaan dan kepasrahan secara totalitas kepada Tuhan Yang Maha Esa. Cara pandang dan wawasan pada seseorang yang memiliki sikap ikhlas dalam bekerja dan belajar adalah dilandaskan pada pemikiran bahwa :
(1)   Bekerja atau Belajar adalah Ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa;
(2)   Pada saat bekerja atau belajar merasakan bahwa Tuhan Yang Maha Esa selalu hadir di dekatnya;
(3)   Menempatkan komitment, janji, dan sumpah dalam bekerja atau belajar adalah sama dengan membuat  komitment, janji, dan sumpah dengan Tuhan Yang Maha Esa;
(4)    Tantangan atau kesulitan dalam bekerja atau belajar menjadi lahan pencapaian pahala dari Tuhan Yang Maha Esa.

Cerdas adalah kemampuan dan kecakapan dalam menemukan masalah (problem identification), menganalis masalah (problem analysis), dan  memecahkan masalah (problem solving) serta memberikan solusi masalah (problem solution) terhadap setiap  persoalan atau permasalahan  yang ditemukan dalam bekerja atau belajar di lingkungan organisasi atau dinas, dengan mengandalkan kemampuan berpikir secara logis, sistematis dan  rasional.
Cara pandang dan wawasan pada seseorang yang memiliki sikap cerdas dalam bekerja dan belajar adalah :
(1)   Manusia satu-satunya makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, karena dilengkapi dengan akal budi dan kemampuan berpikir.
(2)   Dengan akal budi dan pikirannya, manusia mampu mengembangkan gagasan, ide dan pikiran untuk menyusun program dan kegiatan secara sistematis dalam bekerja atau belajar;
(3)   Dengan akal budi dan pikirannya, manusia mampu memprediksi berbagai kendala atau kesulitan yang akan timbul dalam bekerja atau belajar, untuk  menemukan metoda atau cara-cara pemecahannya yang benar, tepat dan baik;
(4)   Dengan akal budi dan pikirannya, manusia tidak akan pernah habis dan menjadi keharusan untuk menghasilkan berbagai gagasan dan ide-ide baru yang cemerlang dalam bekerja atau belajar;
(5)   Dengan belajar dan bekerja secara cerdas, pengalaman menunjukan bahwa manusia akan mampu meningkatkan kesejahteraannya, sehingga membangun terus motivasi untuk belajar dan belajar, bekerja dan bekerja.

Tangkas adalah kemampuan dalam pencapaian sukses atau keberhasilan dengan menggunakan metode atau cara-cara yang benar dan tepat (efektif) dan baik (efisien), sesuai dengan sasaran atau target yang ditetapkan dalam bekerja atau belajar di lingkungan organisasi atau dinas, tanpa mengesampingkan fakta-fakta realitas yang terjadi selama berlangsungnya proses.
Cara pandang dan wawasan pada seseorang yang memiliki sikap tangkas  dalam bekerja dan belajar adalah :
(1)   Berpandangan selangkah lebih maju dibanding yang lainnya dalam bekerja atau belajar;
(2)   Menguasai bidang pekerjaan atau persoalan yang dikerjakan atau dipecahkannya (profesional) dalam bekerja atau belajar;
(3)    Memiliki minat untuk memahami, mempelajari dan mengerjakan tugas-tugas  lain di luar bidang pekerjaaannya;
(4)   Melakukan penguasaan medan persoalan, sebelum melaksanakan atau melakukan kegiatan/aktivitas atau tugas;
(5)   Menguasai metode, cara-cara, teknik-teknik pekerjaan secara  benar, tepat dan baik  dalam melaksanakan atau melakukan kegiatan/aktivitas atau tugas;
(6)   Tidak suka menunda, karena baginya waktu adalah emas.

Integritas adalah harkat dan martabat yang terpancar pada setiap individu  dengan dilandasi oleh nilai-nilai keyakinan, kebenaran dan kejujuran yang terwujud dalam pemikiran, ucapan dan tindakan atau perilaku.
Cara pandang dan wawasan pada seseorang yang memiliki integritas dalam bekerja dan belajar adalah :
(1)   Menghindari pikiran dan ucapan yang dapat merugikan pihak-pihak lain dalam bekerja atau belajar;
(2)   Menghindari perilaku dan tindakan atau perbuatan yang dapat merugikan pihak-pihak lain dalam berkerja atau belajar;
(3)   Melaksanakan tugas dan kewajiban dalam bekerja atau belajar yang diamanatkan secara baik dan bertanggungjawab;
(4)   Melaksanakan tugas dan kewajiban dalam bekerja atau belajar di luar tanggungjawabnya secara sukarela;
(5)   Dalam bekerja atau belajar, lebih mengedepankan tugas dan tanggungjawab daripada hak dan tidak menuntut hak di luar batas kewajaran dan kepatutan yang semestinya;
(6)   Dalam bekerja atau belajar, menghindari dari segala bentuk tindakan atau perbuatan korupsi, seperti : (a) korupsi keuangan, (b) korupsi waktu, (c) korupsi fasilitas, (d) korupsi jabatan.

1 komentar:

  1. Dengan demikian pesan Pembukaan UUD 1945 tentang men "CERDAS" kan kehidupan bangsa...ternyata tidak mudah untuk dicapai, atau sangat besar tantangan dan hambatannya. Saat ini ternyata paham pragmatisme dan budaya instans serta jalan pintas lebih mendominasi dalam pencapaian tujuan. Pendidikan karakter dan budi pekerti baik di Sekolah, Keluarga dan Masyarakat perlu diintensifkan untuk menangkal "virus" atau penyakit yang mengancam masa depan anak-anak kita.

    BalasHapus